Apa Saja Syarat Wajib Haji Yang Mesti Terpenuhi

Haji adalah rukun Islam nomor lima yang dianjurkan bagi umat muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Pengertian haji adalah berkunjung ke Baitullah untuk melakukan ibadah pada waktu dan cara tertentu bagi umat muslim yang mampu.

Syarat wajib melaksanakan haji adalah beragama Islam, berakal sehat, sudah mencapai usia dewasa, sehat jasmani dan rohani, mampu secara fisik, mental, dan materi, serta merdeka. Rukun haji meliputi ihram, wukuf, tawaf, sa’i, tahallul, dan tertib. Terdapat tiga jenis haji, yaitu haji ifrad, haji qiran, dan haji tamattu’. Haji memiliki keutamaan sebagai bentuk pelaksanaan lima rukun Islam dan dapat menghapus dosa-dosa masa lalu.

Poin Kunci:

  • Haji adalah rukun Islam nomor lima yang wajib dilaksanakan oleh umat muslim yang mampu secara finansial dan fisik.
  • Syarat wajib melaksanakan haji meliputi beragama Islam, berakal sehat, sudah mencapai usia dewasa, sehat jasmani dan rohani, mampu secara fisik, mental, dan materi, serta merdeka.
  • Rukun haji terdiri dari ihram, wukuf, tawaf, sa’i, tahallul, dan tertib.

Pengertian Haji dan Syarat-syaratnya

Haji merupakan salah satu bentuk ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam yang mampu secara finansial dan fisik. Pengertian haji sendiri adalah kunjungan ke Baitullah, yaitu Ka’bah di Makkah, untuk melakukan ibadah pada waktu dan cara tertentu. Ibadah haji memiliki berbagai syarat wajib yang harus dipenuhi oleh para calon jamaah.

Syarat wajib melaksanakan haji meliputi:

  1. Beragama Islam: Haji hanya diperuntukkan bagi umat Islam yang meyakini ajaran agama Islam.
  2. Berakal sehat: Calon jamaah haji harus memiliki kesehatan mental dan memiliki kemampuan untuk memahami dan melaksanakan ibadah secara sadar.
  3. Sudah mencapai usia dewasa: Hanya mereka yang sudah berusia dewasa, yaitu minimal 17 tahun bagi laki-laki dan 15 tahun bagi perempuan, yang dapat melaksanakan haji.
  4. Sehat jasmani dan rohani: Calon jamaah haji harus dalam kondisi fisik dan mental yang sehat untuk dapat melaksanakan ibadah dengan baik.
  5. Mampu secara fisik, mental, dan materi: Haji merupakan ibadah yang membutuhkan kesiapan fisik, mental, dan finansial, sehingga calon jamaah harus mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
  6. Merdeka: Haji hanya diperuntukkan bagi mereka yang tidak dalam keadaan terikat pada perbudakan atau ketergantungan pada orang lain.

Selain syarat wajib, terdapat juga rukun-rukun haji yang harus dilaksanakan oleh para jamaah. Rukun haji meliputi:

  • Ihram: Memasuki keadaan ihram dengan memakai pakaian khusus dan berpuasa dari hal-hal yang diharamkan saat dalam ihram.
  • Wukuf: Berada di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah sebagai puncak ibadah haji.
  • Tawaf: Melaksanakan tujuh kali putaran mengelilingi Ka’bah.
  • Sa’i: Melaksanakan tujuh kali perjalanan antara bukit Safa dan Marwah sebagai mengenang perjuangan Hajar mencari air untuk putra Ismail.
  • Tahallul: Melepaskan ikatan ihram dengan mencukur atau memotong sebagian rambut atau kuku.
  • Tertib: Melakukan ibadah haji sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan.

Informasi haji plus bisa dilihat disini

Kesimpulan

Dalam agama Islam, haji adalah rukun nomor lima yang wajib dilaksanakan oleh umat muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Haji adalah bentuk ibadah yang mengharuskan kita untuk berkunjung ke Baitullah, yaitu Ka’bah di Mekah, dan melaksanakan ibadah-ibadah tertentu.

Untuk dapat melaksanakan haji, terdapat beberapa syarat wajib yang harus terpenuhi, antara lain beragama Islam, berakal sehat, sudah mencapai usia dewasa, sehat jasmani dan rohani, mampu secara fisik, mental, dan materi, serta merdeka. Selain itu, haji juga memiliki rukun-rukun yang harus dipenuhi, seperti ihram, wukuf, tawaf, sa’i, tahallul, dan tertib.

Dalam kesimpulan ini, kita dapat memahami bahwa haji adalah ibadah wajib yang memiliki syarat-syarat dan rukun-rukun yang harus dipenuhi. Dengan melaksanakan haji, kita dapat mendapat keutamaan yang luar biasa sebagai bentuk pelaksanaan lima rukun Islam dan penghapus dosa-dosa masa lalu.

 

Menjalankan ibadah Haji bagi yang mampu merupakan termasuk dalam salah satu rukun islam bagi setiap muslim. Tidak semua ummat muslim di dunia ini diberikan kenikmatan dalam menjalankan ibadah rukun islam ke lima tersebut. Oleh karenanya, ketika ada seorang muslim yang diberikan kesempatan oleh Allah Subhanahu Wata’ala untuk dapat menjalankan ibadah Haji, maka kesempatan tersebut haruslah dipersiapkan dengan matang dengan niatan di hati hanya mengharap ridha Allah Subhanahu Wata’ala semata.

Calon jamaah Haji seharunya mengetahui poin-poin penting apa saja yang akan dilakukan ketika menjalankan ibadah Haji di Makkah termasuk di dalamnya terkait rukun haji dan juga daftar perlengkapan haji. Salah satu yang menjadi dasar dan merupakan poin penting dalam pelaksanaan ibadah Haji adalah pembahasan mengenai apa dan bagaimana syarat wajib Haji.

Apa saja yang menjadi syarat wajib haji?

Sebelum membahas apa saja yang termasuk dalam syarat wajib Haji, pertama-tama mari kita bahas mengenai pengertian dari wajib Haji itu.

Wajib Haji merupakan serangkaian amalan yang dierjakan ketika ibadah Haji, yang apabila tidak dikerjakan maka ibadah Haji nya tetap sah, tetapi harus diganti dengan membayar dam. Dan apabila tidak dikerjakan tanpa adanya udzur syar’i maka akan berdosa.

Yang termasuk wajib Haji adalah sebagai berikut :

  1. Ihram dari miqat
  2. Wukuf di Arafah
  3. Mabit di Muzdalifah
  4. Melempar jumroh
  5. Mabit di Mina
  6. Mencukur rambut
  7. Thowaf Wada

Berikut adalah penjelasannya :

Penjelasan Poin-Poin Wajib Haji

  1. Ihram dari Miqat

Ihram dari Miqat berarti niat jamaah dalam melakukan ibadah Haji dalam waktu dan batas-batas tempat yang sudah ditentukan.

  1. Wukuf di Arafah

Jamaah yang wukuf di Arafah di siang hari melakukannya hingga waktu menjelang Maghrib.

  1. Mabit di Muzdalifah

Mabit di Muzdalifah berarti bermalam di Muzdalifah di sebagian besar malam. Misalnya jamaah Haji bermalam di Muzdalifah hingga sepertiga malam, atau hingga waktu subuh. 

  1. Melempar jumroh Aqobah

Rangkaian kegiatan ibadah Haji setelah mabit di Muzdalifah adalah melempar jumroh Aqobah pada 10 Dzulhijjah.

  1. Mabit di Mina

Mabit di Mina dilakukan pada hari-hari Tasyriq, yakni hari ke-11, 12, atau 13 bagi jamaah Haji yang masih ingin tetap tinggal di Mina.

  1. Mencukur atau memendekkan rambut

Wajib Haji ke enam yakni dengan mencukur atau memendekkan rambut bagi jamaah Haji pria, dan untuk jamaah Haji wanita cukup dengan memotong rambut satu ruas jari saja.

  1. Thowaf Wada

Thowaf Wada artinya adalah thowaf meninggalkan Ka’bah. Thowaf Wada adalah thowaf yang dilakukan oleh jamaah di luar kota Makkah. Bagi penduduk Makkah dan wanita haidh tidak disyari’atkan untuk melakukan thowaf wada.