Pengertian Tawaf dan Pentingnya Menghindari Kesalahan Berdasarkan Dalil Shahih
Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah tujuh kali mulai dari Hajar Aswad dengan Ka’bah di kiri, sebagai rukun haji dan umroh yang wajib, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam QS Al-Hajj ayat 29: “Kemudian hendaklah mereka mengulangi tawaf Baitullah.” Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam Sahih al-Bukhari: “Tawaf adalah seperti shalat, kecuali Allah menghalalkan bicara di dalamnya.” Syarat sah tawaf meliputi Islam, akal, suci dari hadas/najis, tutup aurat, khitan (laki-laki), di Masjidil Haram, mulai-akhir Hajar Aswad, Ka’bah di kiri, tujuh putaran, muwalat, dan di luar Ka’bah-Hijr Ismail (ijma’ ulama berdasarkan hadis Ibnu Abbas). Kesalahan dapat membatalkan tawaf (seperti hadas) atau makruh (seperti ramal berlebih), mengurangi pahala mabrur. Bagi anda yang ingin umroh harus paham jangan sampai melakukan kesalahan ini terlebih pelaksanaan tawaf, sehingga pemahaman dalil shahih krusial untuk ibadah agar bisa diterima.
Kesalahan Umum Saat Tawaf dan Cara Mengatasinya Berdasarkan Dalil Shahih
Berikut 10 kesalahan paling sering yang sering ditemui dalam melaksanakan tawaf apapun macam tawafnya. Hal ini berdasarkan keterangan dari dalil shahih
Tidak Suci dari Hadas Kecil/Besar atau Najis
Banyak jamaah lupa berwudhu atau bertayamum, atau pakaian ihram kena najis. Dampak: Membatalkan tawaf sepenuhnya, seperti shalat. Dalil: Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tawaf adalah shalat kecuali Allah halalkan bicara” (HR al-Bukhari-Muslim), sehingga memerlukan suci. Fiqih Syafi’i: Hadas membatalkan. Cara mengatasi: Selalu wudhu sebelum masuk masjid; jika batal di tengah, ulangi tawaf setelah suci (ijma’ ulama).Memulai Tawaf Sebelum Hajar Aswad atau Mengakhiri di Tempat Lain
Jamaah sering mulai dari sisi lain Ka’bah. Dampak: Putaran batal, tawaf tidak sah. Dalil: Sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu mulai dari Hajar Aswad (HR al-Bukhari dari Aisyah radhiyallahu ‘anha). QS Al-Hajj: 29 memerintahkan tawaf lengkap. Cara mengatasi: Lihat garis hijau di lantai; takbir dan isyarat tangan saat sejajar Hajar Aswad.Melakukan Tawaf di Dalam Hijr Ismail atau Di Dalam Ka’bah
Beberapa masuk area Hijr untuk dekat. Dampak: Tawaf batal karena tidak mengelilingi seluruh Ka’bah. Dalil: Hijr Ismail bagian Ka’bah (HR al-Bukhari dari Ibnu Abbas); tawaf harus di luar (fiqih empat mazhab). Cara mengatasi: Jaga jarak luar pagar Hijr; ingat tawaf simbol mengelilingi Baitullah utuh.Ramal pada Seluruh Putaran atau Tawaf Wada’
Jamaah pemula ramal (percepat langkah) tujuh kali. Dampak: Makruh atau batal jika disengaja, karena sunnah terbatas. Dalil: Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ramal tiga putaran pertama tawaf qudum/umroh (HR Muslim dari Ibnu Abbas). Untuk ifadhah/wada’, tanpa ramal. Cara mengatasi: Ramal hanya tiga putaran pertama tawaf qudum; jalan biasa sisanya.Berdesak-Desakan untuk Mencium Hajar Aswad hingga Menyakiti Sesama
Antrean panjang menyebabkan dorong-mendorong. Dampak: Tawaf sah, tapi dosa karena menyakiti; Hajar Aswad sunnah, bukan wajib. Dalil: Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan menyakiti sesama” (HR al-Bukhari); ciuman sunnah jika memungkinkan. Cara mengatasi: Isyarat tangan dari jauh sambil takbir; sabar dan hormati jamaah lain.Mengusap atau Mencium Pojok/Dinding Ka’bah Selain Hajar Aswad dan Rukun Yamani
Jamaah usap seluruh Ka’bah untuk “barakah”. Dampak: Bid’ah makruh, tawaf tetap sah tapi hilang pahala sunnah. Dalil: Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya sentuh Hajar Aswad dan Rukun Yamani (HR al-Bukhari dari Aisyah). Cara mengatasi: Hanya sentuh dua sudut itu; fokus dzikir, bukan fisik.Membaca Doa Khusus Berbeda per Putaran atau Berjamaah Dipimpin
Beberapa ikuti pemandu baca doa spesifik per lap. Dampak: Bid’ah, tawaf sah tapi makruh karena tambah sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalil: Beliau hanya takbir di Aswad dan Rabbana atina di Yamani (HR al-Bukhari); dzikir bebas lainnya. Cara mengatasi: Dzikir umum (subhanallah, dll.); doa pribadi shahih sepanjang putaran.Tidak Menjaga Muwalat (Berurutan) atau Jeda Panjang Tanpa Uzur
Istirahat lama di tengah putaran. Dampak: Batal jika jeda seperti makan/minum non-uzur. Dalil: Sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tawaf berturut (HR Muslim); fiqih: Muwalat syarat sah seperti shalat. Cara mengatasi: Lanjutkan tanpa henti kecuali uzur (sakit); jika jeda, lanjut dari terakhir.Ka’bah di Sebelah Kanan atau Jumlah Putaran Kurang/Lebih dari Tujuh
Arah salah atau hitung keliru. Dampak: Batal sepenuhnya. Dalil: Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam arah kiri (HR al-Bukhari); tujuh putaran (ijma’ berdasarkan QS Al-Hajj: 29). Jika ragu, ambil yang pasti dan lengkapi (fiqih Hanbali). Cara mengatasi: Ikuti arah jamur; hitung dengan tasbih digital atau ingat Hajar Aswad setiap akhir.Membuka Aurat Sengaja atau Mewakilkan Tawaf Tanpa Uzur Syar’i
Ihram longgar atau wakil untuk yang sehat. Dampak: Batal jika aurat terbuka; wakil hanya uzur (lansia/sakit). Dalil: Aurat seperti shalat (QS An-Nur: 31); wakil boleh naik kendaraan (HR al-Bukhari kepada Ummu Salamah). Cara mengatasi: Periksa ihram; jika sakit, naik kursi roda tapi ikut arah.Lafalkan Niat Tawaf atau Shalat di Belakang Maqam Ibrahim Saat Ramai
Ucap “saya niat tawaf” atau desak shalat di area sempit. Dampak: Bid’ah makruh; berbahaya, tawaf sah. Dalil: Niat di hati (HR al-Bukhari); shalat sunnah di mana saja masjid (ijma’). Cara mengatasi: Niat hati; shalat di area kosong atau lantai atas.Berbicara Duniawi Berlebih atau Selfie/Dorong Saat Tawaf
Ngobrol atau foto ganggu. Dampak: Makruh, hilang khusyuk. Dalil: Tawaf seperti shalat (HR al-Bukhari); larangan sia-sia (QS Al-Mu’minun: 3). Cara mengatasi: Fokus dzikir; foto setelah tawaf, hormati jamaah.
Tabel Ringkasan Kesalahan Saat Tawaf
No | Kesalahan | Dampak | Dalil Shahih | Cara Mengatasi |
---|---|---|---|---|
1 | Tidak suci hadas/najis | Batal | HR al-Bukhari (seperti shalat) | Wudhu sebelum; ulangi jika batal |
2 | Mulai sebelum Hajar Aswad | Batal putaran | HR al-Bukhari (sunnah Nabi) | Lihat garis hijau; takbir |
3 | Tawaf di dalam Hijr Ismail | Batal | HR al-Bukhari (bagian Ka’bah) | Jaga luar pagar |
4 | Ramal seluruh putaran | Makruh/batal | HR Muslim (tiga putaran qudum) | Ramal hanya tiga awal |
5 | Desak untuk Hajar Aswad | Dosa, sah tawaf | HR al-Bukhari (larang sakiti) | Isyarat tangan |
6 | Usap dinding Ka’bah | Bid’ah makruh | HR al-Bukhari (hanya dua sudut) | Sentuh Aswad-Yamani saja |
7 | Doa khusus per putaran | Bid’ah makruh | HR al-Bukhari (dzikir bebas) | Dzikir umum |
8 | Jeda panjang (tidak muwalat) | Batal | HR Muslim (berurutan) | Lanjut tanpa henti kecuali uzur |
9 | Ka’bah di kanan/kurang putaran | Batal | QS Al-Hajj:29; HR al-Bukhari | Arah kiri; hitung tepat |
10 | Buka aurat/mewakil salah | Batal | QS An-Nur:31; HR al-Bukhari | Periksa ihram; naik kendaraan uzur |
11 | Lafalkan niat/shalat ramai Maqam | Bid’ah/berbahaya | HR al-Bukhari (niat hati) | Niat hati; shalat area kosong |
12 | Bicara/selfie berlebih | Makruh | QS Al-Mu’minun:3; HR al-Bukhari | Fokus dzikir; foto setelah |
Tips Untuk Menghindari Kesalahan Saat Tawaf
Berikut tips praktis menghindari kesalahan saat melaksanakan tawaf
Ikuti briefing mutawif dengan dalil shahih; simulasi tawaf di Indonesia sebelum berangkat.
Pilih waktu tawaf sepi (dini hari) untuk hindari desak; bawa tasbih hitung putaran.
Jika ragu (misal putaran), ambil yang yakin dan lengkapi, sesuai fatwa Ibnu Taimiyah berdasarkan hadis Abu Dawud.
Jamaah lansia: Gunakan kursi roda tapi arah benar, sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Hindari travel murah tanpa panduan fiqih; pilih yang sertifikasi Kemenag untuk pemahaman dalil.
Kesimpulan: Pastikan Tawaf Sah untuk Pahala Mabrur
Menghindari kesalahan saat tawaf adalah kewajiban untuk ibadah diterima Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa haji lalu tidak rafats dan tidak fasiq, keluarlah dari dosanya seperti hari ibunya melahirkannya” (HR al-Bukhari). Dengan dalil shahih dan tips ini, jamaah dapat tawaf sempurna. Hubungi Haramain Travel untuk paket umroh sesuai sunnah agar perjalanan suci Anda lebih bernilai