Apa Saja yang Dilakukan Selama Itikaf Ramadhan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi?
I’tikaf di Masjidil Haram (Makkah) dan Masjid Nabawi (Madinah) pada sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah salah satu pengalaman spiritual paling istimewa dalam hidup seorang Muslim. Selain mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ, i’tikaf di dua masjid suci ini memiliki keutamaan dan nilai pahala yang sangat tinggi, terutama dalam upaya meraih Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Keutamaan I’tikaf di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam suasana yang sangat kondusif untuk ibadah.
Pahala ibadah dilipatgandakan, khususnya di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Kesempatan membangun kebiasaan ibadah yang baik dan memperbaiki kualitas diri
Mengikuti jejak Rasulullah ﷺ dan para sahabat yang rutin beritikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan
Baca juga: Kapan Waktu Paling Baik Melaksanakan Itikaf
Baca juga: Panduan Itikaf di Masjidl Haram di Bulan Ramadhan
Amalan Utama Selama I’tikaf
Selama i’tikaf, fokus utama adalah memperbanyak ibadah dan menghindari aktivitas yang sia-sia atau duniawi secara berlebihan. Berikut amalan yang sangat dianjurkan:
Shalat Fardhu dan Sunnah: Berjamaah di masjid, memperbanyak shalat sunnah rawatib, tahajud, dan witir
Membaca dan Mengkaji Al-Qur’an: Tilawah, tadabbur, dan muraja’ah Al-Qur’an menjadi aktivitas utama
Dzikir dan Doa: Memperbanyak dzikir, istighfar, dan doa, terutama di waktu-waktu mustajab seperti sepertiga malam terakhir
Shalat Tarawih dan Qiyamul Lail: Mengikuti shalat tarawih dan qiyamul lail yang biasanya lebih panjang dan khusyuk di dua masjid suci
Muhasabah dan Introspeksi Diri: Merenungi dosa, memperbaiki niat, dan memperbanyak istighfar
Menghadiri Kajian atau Majelis Ilmu: Jika tersedia, mengikuti kajian agama yang diadakan di masjid.
Menjaga Adab dan Kebersihan: Menjaga ketertiban, kebersihan, serta tidak mengganggu jamaah lain
Rundown Kegiatan I’tikaf yang Seimbang (Ibadah & Istirahat)
Agar stamina dan kesehatan tetap terjaga, penting untuk mengatur waktu antara ibadah dan istirahat. Berikut contoh rundown harian i’tikaf yang bisa diadaptasi di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi:
Waktu | Kegiatan Utama |
---|---|
18.30–18.45 | Persiapan buka puasa (bisa membawa nasi porang untuk mengganjal sampai selesai tarawih) dzikir sore |
18.45–19.15 | Buka puasa & shalat Maghrib berjamaah |
19.15–19.45 | Istirahat ringan / tadabbur Al-Qur’an |
19.45–20.15 | Shalat Isya berjamaah |
20.15–21.00 | Waktu pribadi (istirahat, tadabbur, muraja’ah) |
21.00–23.00 | Shalat Tarawih (dan witir, jika tidak qiyamul lail) |
23.00–00.30 | Istirahat malam |
00.30–02.00 | Qiyamul lail (tahajud, witir, doa, dzikir) |
02.00–02.30 | Tadabbur, dzikir, doa |
02.30–03.30 | Sahur bersama |
03.30–04.30 | Persiapan dan shalat Subuh berjamaah |
04.30–07.00 | Istirahat / tidur |
07.00–11.00 | Tilawah Al-Qur’an, dzikir, kajian, muhasabah |
11.00–12.00 | Istirahat / tidur siang |
12.00–13.00 | Shalat Dzuhur berjamaah, dzikir, doa |
13.00–15.00 | Tadabbur, membaca buku islami, muraja’ah |
15.00–16.00 | Shalat Ashar berjamaah, dzikir, doa |
16.00–18.00 | Persiapan buka puasa, tilawah, dzikir |
Catatan:
Rundown ini fleksibel, bisa disesuaikan dengan kondisi fisik dan kebutuhan jamaah.
Prioritaskan waktu istirahat agar stamina tetap prima, terutama di sela-sela malam dan siang hari.
Hindari membawa barang berlebihan, makanan berat, atau peralatan tidur besar, karena ada aturan ketat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Tips Penting Selama I’tikaf di Dua Masjid Suci
Datang Lebih Awal: Untuk mendapatkan tempat yang nyaman, datanglah sebelum waktu Ashar atau Maghrib terutama di malam ganjil.
Jaga Kebersihan dan Ketertiban: Patuhi aturan masjid, jangan membawa makanan berat atau barang terlarang
Niat dan Keikhlasan: Pastikan niat hanya untuk Allah dan fokuskan hati untuk ibadah
Penuhi Syarat I’tikaf: Suci dari hadas besar, berakal, dan sudah baligh
Kelola Energi: Jangan memaksakan diri, atur waktu tidur dan makan agar fisik tetap sehat
Penutup
I’tikaf di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi adalah momentum langka yang harus dimanfaatkan dengan optimal. Dengan niat yang benar, manajemen waktu yang baik, dan keseimbangan antara ibadah serta istirahat, insya Allah Anda akan mendapatkan keberkahan, ketenangan, dan pahala yang luar biasa di sisi Allah SWT.
Pastikan sebelum berangkat sudah mengetahui apa saja doa yang akan dipanjatkan selama di dalam Masjidl Haram khususnya ketika itikaf. Pastikan doa tersebut lebih afdhol apabila doa yang pernah diucapak oleh Nabi secara redaksinya.
Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan mempertemukan kita dengan malam Lailatul Qadar. Aamiin.